/

Di Bawah Kolong Harapan

2 menit membaca

Sebuah keadaan tidak pernah menyurutkan arti kata harapan, seperti itulah yang tampak jelas di mata anak-anak asuhan Sahabat Missil3 yang penuh mimpi untuk masa depan yang lebih baik. Mereka berada di bawah kolong harapan dengan mimpi berada di atasnya. Dari Ikhsan, Seto, dan anak-anak lainnya kita bisa belajar bahwa keinginan mereka lebih besar dari mimpi-mimpi yang kita impikan. Kemauan mereka untuk lebih baik memacu adrenalin pejuang Buki menjajakan kaki untuk menyentuh lebih dekat harapan mereka, seperti tema yang dibawa buki, “Siapa Pahlawanmu?”.

Mungkin kita bukanlah pahlawan mereka, tapi kita adalah penyemangat senyum mereka. Mereka belajar di bawah kolong harapan dengan guru-guru kemuliaan. Walau mereka tidak mampu merenda masa depan mereka dengan benang emas, namun mereka mampu merendanya dengan woll yang dapat lebih menghangatkan mereka.

BukiSM3_2Kehadiran Buki selain memberi kebahagian mereka, Buki juga memberi senyum bahagia seperti angin segar di musim semi. Kebahagian dan keceriaan terpancar dari setiap anak, sentuhan mereka mengisyaratkan bahwa mereka kuat dan tegar, dan mungkin kita tidak akan bisa menjadi seperti mereka. Betapa kuat dan bahagianya mereka.

Tidak terlihat setitik air mata pun di wajah mereka. Mereka sanggup menyembunyikannya dengan senyum bahagia dan keceriaan. Kebahagiaan itupun terpancar dari semangat Buki menyentuh lebih dekat, menjadikan mereka sedekat sahabat dan sehangat keluarga. Tidak ada ragu atau pun malu.

Buki percaya senyum mereka adalah jamu penguat semangat bagi Krucilnya agar terus menebar kebaikan.

Baca juga:
Virus Buki Menyebar Sampai Tak Terhitung
Sejuta Semangat di Sekolah Jalanan
Indonesia Di Balik Gunungan Sampah

Dan kita percaya bahwa, kita dan semangat mereka bisa membantu mereka berada di atas kolong harapan dan bukan menjadikan mereka tetap berada di bawah kolong harapan tanpa mimpi.

BukiSM3_1

Karena mereka adalah benang emas untuk merajut negeri ini agar menjadi lebih baik di masa depan.

Tree W

Penulis adalah Krucil Buku Berkaki

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.

Cerita Sebelumnya

Percayalah, Dongeng Itu Baik

Cerita Berikutnya

Mengintip Senyum Kecil di Penjaringan

Terbaru dari Blog

#RabuBacaBuku: Na Willa

Siapa bilang kalau cerita anak hanya bisa dinikmati oleh para anak kecil? Mengambil latar belakang Surabaya