Mengenal Golongan Darah di Hari Jadi PMI

6 menit membaca

Pada tanggal 18 September 2016, Buku Berkaki kembali bekerjasama dengan KBSI (Komunitas Belajar Sejahterakan Indonesia) mengadakan Visit Buki di daerah pemukiman miskin tidak jauh dari Stasiun Pasar Senen. Visit Buki pada hari minggu sore ini merupakan kunjungan yang kedua kalinya di KBSI. Sebelumnya Buki mengadakan visit pada bulan April 2016 yang saat itu bertepatan dengan peringatan Hari Kartini. Visit Buki pada bulan April tersebut diisi dengan kegiatan menulis Surat untuk kakak-kakak di Belanda. Sedangkan Visit Buki kali ini mengusung tema Hari Palang Merah Indonesia (PMI) yang jatuh pada tanggal 17 September 2016. Palang Merah Indonesia merupakan salah satu organisasi kemanusiaan yang berdiri pada tahun 1873. Sebagai anggota dari International Federation of Red Cross and Red Crecsent Societies, PMI selalu meningkatkan reputasi organisasinya di tingkat Nasional dan Internasional dengan prinsip-prinsip dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah.
Selain mengenalkan PMI, krucil buki juga akan mengajak adik-adik bermain, membaca bersama dan tentunya menukarkan buku yang telah dipinjamkan pada visit sebelumnya serta tidak lupa adik-adik akan diajak untuk membaca surat balasan dari kakak-kakak di Belanda. Visit Buki kali ini mengajak adik-adik binaan KBSI untuk mengenal kegiatan organisasi PMI lebih dalam dengan mengundang perwakilan kakak-kakak PMI Cabang DKI Jakarta. Sebagai organisasi pelayanan kesehatan, kakak-kakak PMI mengajari adik-adik KBSI bagaimana cara mencuci tangan yang baik hingga bersih. Kebersihan merupakan prinsip dasar hidup sehat. Sesuatu yang dianggap sepele, bisa jadi merupakan suatu hal krusial yang perlu dilakukan, seperti halnya mencuci tangan. Berikut ini adalah tahapan mencuci tangan dengan baik yang diperagakan oleh kakak-kakak PMI dengan tarian dan lagu kepada adik-adik binaan KBSI:

  1. Membasahi terlebih dahulu tangan dengan air yang mengalir, kemudian teteskan sabun anti bakteri untuk membunuh kuman dan gosok-gosok kedua telapak tangan anda sampai ke ujung jari.
  2.  Setelah telapak tangan, kemudian menggosok juga punggung tangan hingga ke jari tangan dan ke ruas tangan.
  3. Lakukan juga sebaliknya.
  4.  Melakukan gerakan saling mengunci tangan, yaitu antara punggung yang satu dengan punggung yang lain.
  5.  Kemudian mengusapkan masing-masing ibu jari dengan telapak tangan.
  6.  Membersihkan juga punggung jari dengan menggosokkannya pada telapak tangan agar kotoran di kuku bisa bersih.
  7.  Membersihkan pergelangan tangan dengan telapak tangan mengenggam pergelangan tangan dan kemudian memutarnya.
  8.  Terakhir, membasuhnya dengan air hingga kesat dan bersih.

Dengan mengajak adik-adik mempraktikkan cara mencuci tangan yang benar tersebut diharapkan dapat menanamkan budaya menjaga kebersihan kepada adik-adik KBSI. Hal tersebut menjadi penting apalagi mereka tinggal di daerah yang relatif kumuh. Selain pengenalan dan praktik cara mencuci tangan dengan baik, kakak-kakak PMI juga menawarkan kepada adik-adik untuk melakukan pengecekan golongan darah. Tawaran tersebut tentu ditanggapi dengan antusias oleh adik-adik disana. Beberapa orang adik-adik berani untuk mencooba melakukan tes golongan darah. Manusia memang diciptakan Tuhan dengan bakat alami serta sifat yang unik. Begitupula dengan jenis golongan darah yang mengalir di dalam tubuh. Dengan mengetahui jenis golongan darah, setiap orang bisa melakukan transfusi atau donor darah kepada mereka yang memerlukan. Sesuai dengan slogan dari PMI, yaitu setetes darah anda, nyawa bagi sesama. Selain itu, tentu akan menjadi rasa kebahagiaan yang tak terbandingi saat kita bisa menyelamatkan nyawa orang lain tentunya.

Setelah mengenal cara mencuci tangan yang benar dan melakukan pengecekan golongan darah, adik-adik binaan KBSI diajak oleh kakak-kakak Krucil untuk bermain games kalimat cerita berantai yang diikuti dengan pengenalan kegiatan Tim Tektok sebagai komunitas pendaki dan pencinta alam. Ekspresi polos wajah mereka ketika bermain benar-benar memberikan momen yang tak terlupakan untuk para Krucil. Mimik tidak mau kalah, tertawa terbahak-bahak, kebingungan, pantang menyerah bahkan sedih sekalipun, terpancar dari keluguan dan sifat natural mereka. Semangat keingintahuannya bertambah saat mendengarkan cerita pendakian, bagaimana Tim Tektok mendaki tanpa peralatan lengkap, cerita pada saat cuaca mendung, menjadi ketertarikan tersendiri bagi mereka.
Kegiatan visit buki diakhiri dengan pembagian dan pembacaan surat balasan dari kakak-kakak PPI Waginengan, Belanda yang pernah mereka kirimkan beberapa bulan yang lalu. Adik-adik KBSI terlihat begitu antusias dan bersemangat ketika mendapatkan surat balasan tersebut. Berbagai aktivitas kakak-kakak PPI serta harapan dan do’a untuk adik-adik tertulis didalamnya. Selain itu beberapa kakak-kakak juga tidak lupa menempelkan foto-foto tentang suasana dan kegiatan kakak-kakak PPI di Belanda. Hal tersebut tentu wawasan dan diharapkan dapat memotivasi adik-adik untuk terus mengejar cita-citanya, salah satunya adalah belajar di Belanda. Selain pembagian surat balasan dari Belanda, pada visit buki hari ini Krucil juga menyerahkan puluhan buku bacaan baru untuk ditukar dengan bacaan yang lama. Buku-buku tersebut ditukar dengan tujuan agar mereka mempunyai koleksi buku yang baru sehingga mereka akan semakin bersemangat untuk terus membaca.
Selain bersenang-senang dan tertawa bersama, visit buki hari ini mengingatkan kita Bahwa keterbatasan bukanlah suatu hal yang perlu ditakuti sebagai penghalang mimpi. Berteman dan berdamailah dengan keterbatasan. Karena Tuhan akan memberikan kabar bahagia dibalik keterbatasan itu.

When a book walks a dream works.

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.

Cerita Sebelumnya

Impian di Lembar Kertas

Cerita Berikutnya

#VisitBuki Mengenal Imlek, Memahami Keberagaman

Terbaru dari Blog

#RabuBacaBuku: Na Willa

Siapa bilang kalau cerita anak hanya bisa dinikmati oleh para anak kecil? Mengambil latar belakang Surabaya