//

Percayalah, Dongeng Itu Baik

7 menit membaca

Di penghujung Oktober kemarin, ada yang berbeda dari Museum Nasional. Museum yang terletak di seberang Monas yang penuh koleksi kejayaan masa lalunya ini disulap dengan cantik menjadi Negeri Dongeng. Museum pun ramai diserbu ribuan adik-adik dan orang tua yang antusias mendengarkan dongeng atau bahkan hadir untuk belajar mendongeng. Banyak pendongeng pun datang dari penjuru nusantara, tak ketinggalan pula pendongeng dari negeri tetangga seperti Ng Kok Keong dari Malaysia, Sheila Wee dari Singapura, dan Jeeva Raghunath dari India. Mereka hadir memeriahkan Festival Dongeng Internasional Indonesia 2015 yang diprakarsai oleh teman-teman dari Tim Ayo Dongeng Indonesia.

Buki pun tak ketinggalan turut menggelar koleksi bukunya pada sudut cantik di Taman Cerita Festival Dongeng Internasional Indonesia 2015 kali ini. Di sini, adik-adik pun sibuk asyik membaca buku, mendengarkan “read aloud” dari kakak-kakak relawan, mewarnai, atau ikut  bermain puzzle, dan menyusun istana lingkaran. Seseruan di Taman Cerita Festival Dongeng kemarin tak hanya sampai di situ, Buku Berkaki juga menyiapkan permainan seru yang berkaitan dengan dongeng nusantara. Siapa sih diantara kalian yang masih kenal kisah tentang Malin Kundang, Ande-Ande Lumut, Timun Mas, Legenda Ular dan Daung atau Cindelaras? Buki mengajak adik-adik untuk mengenali dongeng dari negeri sendiri melalui permainan ular tangga dan tebak asal dongeng melalui media peta. Senangnya Buki, masih banyak adik-adik yang cakap menjawab berbagai tantangan dongeng di taman cerita. Bahkan ada adik yang langsung dengan semangat menceritakan dongeng dari negeri Maluku di depan teman-teman yang berkunjung. Wah, siapapun memang bisa jadi pendongeng ya!

Di hari pertama, silih berganti kegiatan seru yang hadir di Taman Cerita. Ada kak Kadek, krucil Buki yang membacakan cerita di depan adik-adik tentang si semut yang rajin bekerja keras. Kak Budi dan Kak Desri dari Ayo Dongeng Indonesia pun membacakan beragam dongeng ke adik-adik tentang ikan, tali dan buku. Semua benda yang kita temui di sekitar ternyata bisa jadi bahan untuk mendongeng lho. Yang tak kalah hebohnya, para Krucil Buki yang digawangi oleh Kak Ika, Kak Meyer, Kak Okti, Kak Diah, Kak Maria, Kak Novi, dan Kak Siska pun unjuk serta di panggung utama Festival Dongeng juga nih. Mereka mendongeng tentang tingkah polah hewan rimba yang lucu.

Baca juga:
#BUKIFUNtastic4
Persembunyian Terindah
Akhirnya Punya Perpustakaan  Baru

Tak melulu mendengarkan dongeng, adik-adik juga diajak bermain sulap sains bersama kakak dari Wewo, membuat frame cantik dari stik es krim bersama kakak dari Taman Main, dan membuat properti dongeng bersama kakak dari Ganara Art Studio. Seru sekali melihat antusias adik-adik yang sibuk berkreasi dan belajar dengan cara yang menyenangkan.

Di hari kedua, acara diawali dengan mengingat jasa pak Raden. Ya, tepat sebelum acara festival dongeng ini dilangsungkan kemarin, kabar sedih datang untuk Indonesia. Kita semua telah kehilangan sosok yang menghidupkan masa kecil dan bapak legenda dongeng terbaik di Indonesia. Bapak yang khas dengan kumis tebal, jago menggambar dan bercerita, tak lupa pula pakaian khas jawa dengan blangkonnya. Semua berduka, tapi masing-masing dari kita yang hadir di sana punya tekad kuat untuk meneruskan usaha beliau membudayakan dongeng di Indonesia. Semoga tekad tersebut menjadi bekal kebahagiaan pak Raden di tempat yang terbaik di sisi-Nya. Amin.

Kemeriahan di Taman Cerita Festival Dongeng pun masih berlanjut di hari kedua! Ada kak Wahyuniar Yusuf yang datang jauh-jauh dari Pinrang, Sulawesi Selatan. Ia dengan sukarela menghibur adik-adik yang berkunjung ke taman cerita dengan dongengnya dan tebak buah. Kak Ale, juga hadir dengan dongeng origaminya mengajak adik-adik naik gunung, perahu, dan pesawat terbang dari kertas lipat. Taman cerita pun riuh dengan adik-adik yang membaca buku dan aktivitas seru lainnya. Di panggung utama, tak kalah seru ada para pendongeng nasional dan internasional unjuk keseruan. Adik-adik pun dibawa tenggelam pada dunia imajinasi yang disuguhkan masing-masing pendongeng.

Seperti lirik lagu Naura dengan tajuk Dongeng,  “Aku percaya serbuk ajaib berkilauan di tiup ibu peri. Ada harta karun tepat di ujung pelangi. Ada istana di atas awan, ingin terbang ke sana.” Hal tersebut yang ditekankan oleh kawan-kawan dari Ayo Dongeng Indonesia. Dongeng itu bisa dilakukan siapapun, di manapun, dan kapanpun. Adik-adik atau siapa saja bisa percaya untuk jadi apapun di dunia dongeng.

Dan percayalah dongeng itu… BAIK!

Simak juga keseruan videonya di sini.

Annisa Paramita

Penulis adalah Krucil yang merangkap mimin twitter Buki.

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.

Cerita Sebelumnya

Virus Buki Menyebar Sampai Tak Terhitung

Cerita Berikutnya

Di Bawah Kolong Harapan

Terbaru dari Blog

#RabuBacaBuku: Na Willa

Siapa bilang kalau cerita anak hanya bisa dinikmati oleh para anak kecil? Mengambil latar belakang Surabaya