Minggu Ceria Bersama SB Simatupang

3 menit membaca

Satu lagi cerita perjalanan saya bersama Buku Berkaki (Buki), minggu pertama di bulan Maret 2015, beberapa hari jelang “World Read Aloud Day”. Hari apa itu? Silahkan searching sendiri ya! 🙂 Tapi yang jelas momen spesial ini kami rayakan dengan cara berbagi keceriaan bersama dengan adik-adik Sekolah Bersama (SB) Simatupang serta kolaborasi apik dengan komunitas dongeng Kado-Taman. Oke cerita seru ini dimulai…

Dengan penuh percaya diri kami bertiga (Krucil dari Kota Hujan) melewati pintu keluar Stasiun Pasar Minggu. Berbekal pengalaman pada acara sebelumnya (Launching buku PS : I Love Mom) kali ini kami merasa telah lebih menguasai medan. Tapi kenyataan berkata lain, perlu sedikit waktu untuk menemukan angkutan berwarna biru tua bertuliskan 61 yang akan mengantarkan kami ke lokasi berbagi keceriaan pagi ini. Berdasarkan petunjuk lokasi yang kami tuju, disebut dengan istilah Rongsokan, yang kemudian saya mengerti mengapa tempat ini mendapat julukan seperti itu. Pemukiman ini memang berada diantara deretan besi-besi tua dan tumpukan sampah, yang dalam istilah umumnya sering disebut lapak pemulung.

Cerita berlanjut, awan tebal dan hujan yang mengguyur. Ternyata tidak meredupkan semangat dan keceriaan adik-adik di SB-Simatupang ini. Wajah-wajah polos penuh kebahagiaan.  Berkumpul, bermain, tertawa dan bercanda gurau bersama teman memang kebahagiaan khas dunia anak.  Begitupun dengan kakak-kakaknya, guyuran hujan pagi justru menambah semangat. Pagi itu adik-adik SB-Simatupang akan mendengarkan dongeng dari Bunda dan kakak-kakak pendongeng cilik Kado-Taman. Tidak lupa ada games seru dan hadiah menarik yang disiapkan khusus dengan penuh cinta oleh kakak-kakak Krucil dari Buki.

Acara dimulai, setelah pembukaan kemudian dilanjutkan dengan dongeng bersama Kado-Taman. Inilah pengalaman pertama saya mendengarkan dongeng dari Kado-Taman. Kesan yang muncul adalah Amazing! Kagum dengan cara pembawaan dongeng yang sangat menarik dari bunda dan pendongeng cilik yang diiringi merdu petikan gitar bapak sang gitaris (maaf lupa namanya). Terlebih kagum lagi dengan kepedulian bunda terhadap dongeng dan anak-anak. Menurut informasi, Kado-Taman biasanya mendongeng setiap hari minggu di Taman Jagakarsa. Selain itu, kakak-kakak pendongeng cilik juga tidak kalah hebat dalam membawakan dongeng, jadi terinsipasi untuk ikut belajar dongeng juga. Hehehe

Setelah itu acara dilanjutkan dengan games “Buki-Buki Boom Boom” dan “Cari Tahu Dengan Topimu”. Keceriaan adik-adik begitu terlihat ketika bermain “Cari Tahu Dengan Topimu” yang dikemas mirip dengan permainan “Iya-tidak-bisa jadi”. Iming-iming hadiah untuk pemenang menambah semangat adik-adik dalam bermain. Sungguh cara memperoleh kebahagiaan itu sederhana, tertawa lepas bersama adik-adik ini sungguh menyenangkan.

Sebelum penutupan, kami dari Buku Berkaki menyerahkan pinjaman buku pelajaran dan seri Ensiklopedia untuk adik-adik SB-Simatupang. Dan layaknya peribahasa: pucuk dicinta ulam pun tiba, buku-buku yang bisa dipinjam sesuka hati ini akan tampil lebih cantik dengan hadiah pembatas buku dari Kado-Taman. Besar harapan kami dengan buku-buku ini akan meningkatkan minat baca serta semakin mendekatkan mutiara-mutiara bangsa ini pada janji masa depan yang akan bersinar terang.

Sungguh minggu pagi yang ceria, seceria senyum di wajah adik-adik SB-Simatupang.

***

Rosalia Riski
Penulis adalah Krucil Buki

bukuberkaki

Ini adalah semacam gerakan sosial. Layaknya kaki, maka pasti hubungannya dengan jalan-jalan. Jalan-jalannya dari panti ke panti. Nah, yang jalan-jalannya adalah bacaan gratis.

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.

Cerita Sebelumnya

Visit Buki ke Sekolah Bersama Simatupang

Cerita Berikutnya

#VisitBuki ke Yanatel

Terbaru dari Blog

#RabuBacaBuku: Na Willa

Siapa bilang kalau cerita anak hanya bisa dinikmati oleh para anak kecil? Mengambil latar belakang Surabaya