Visit Buki ke Sekolah Bersama Simatupang

4 menit membaca

Minggu, 1 Maret 2015, bukanlah hari Minggu biasa. Pagi-pagi sekitar jam 8, saya sudah berpakaian rapi untuk pergi ke Jakarta. Buat apa saya jauh-jauh ke Jakarta dari Bogor? Tentunya untuk bertemu adik-adik dari Sekolah Bersama Simatupang di agenda Visit Buki. Sekolah ini merupakan kelas sederhana bagi adik-adik di lapak pemulung yang digagas oleh Kak Echy dan kakak-kakak lainnya.

Saya berangkat dari Bogor bareng dua Krucil lainnya, yaitu Oca dan Ari, yang juga teman sekampus saya. Sampai di lokasi, saya disambut hujan dan jalanan yang becek, tapi setelah saya bertemu adik-adik SB Simatupang, rasa kecewa saya sama cuaca yang kurang mendukung pun hilang.

Acara hari itu dibuka oleh MC kece dari Buki, yaitu Kak Ika dengan logat medoknya yang khas. Tidak lupa kita berdoa bersama yang dipimpin oleh dua adik dari SB Simatupang. Wah, mereka berdoanya pintar sekali. Setelah itu, kita bernyanyi dan menikmati dongeng bersama teman-teman dari Kado Taman. Ada dongeng tentang Raja, Rakyat, dan Raksasa. Di sini, setiap karakter ada gerakannya masing-masing untuk diikuti lho, jadi kita nggak duduk-duduk aja sebagai penonton. Dongeng selanjutnya adalah tentang dua monyet bernama Koro dan Kori yang bertengkar karena pisang mereka tidak sama besar untuk dimakan. Mereka lalu meminta bantuan dari Kiki Kelinci, namun sayangnya Kiki ini kelinci yang curang. Dia menghabiskan kedua pisang tersebut sendirian. Koro dan Kori akhirnya belajar bahwa memecahkan masalah tidak bisa dengan pertengkaran. Dongeng terakhir dari Kado Taman adalah dongeng tentang Pak Tani dan Bu Tani yang sedang mencabut singkong dari ladang mereka. Pak Tani dan Bu Tani menggunakan bantuan dari adik-adik SB Simatupang yang berperan sebagai hewan untuk mencabut singkong.

Setelah mendongeng bersama Kado Taman, acara dilanjutkan oleh teman-teman Buku Berkaki. Buki punya permainan yang bernama “Buki Buki Boom Boom”. Aturan mainnya adalah adik-adik SB Simatupang harus bilang “Boom” setiap setelah dua orang berhitung secara berurutan. Bagi yang salah, harus maju ke depan dan mendapat permainan lain dari Kak Ica dan Kak Ika. Kalau orang dewasa, ketika diberi permainan seperti ini, pasti nggak mau salah dan maju ke depan ya. Tapi, berbeda dengan adik-adik SB Simatupang. Mereka lebih memilih untuk salah agar bisa mencoba permainan lainnya. Hihi, unik ya. Setelah dapat empat orang yang melakukan kesalahan, mereka maju dan melakukan permainan lain, yaitu Cari Tahu dengan Topimu. Di sini, permainannya dilakukan secara berpasangan dan satu orang harus menebak kata apa yang ditulis di topi mereka dengan cara bertanya kepada pasangannya. Seperti acara yang ada di tv itu lho. Wah, lucu sekali melihat adik-adik ini bermain.

Permainan dari Buki hanya dilakukan dalam satu putaran, karena sudah saatnya adik-adik SB Simatupang pulang. Sebelum pulang, mereka mendapat snack dan pinjaman buku dari Buki. Wih, mereka antusias sekali lho! Banyak sekali dari mereka yang senang membaca. Semangat seperti inilah yang membuat Buki terus berjalan untuk berbagi. Saya pun yang baru pertama kali ikut Visit Buki, merasa sangat senang dan terhibur. Semoga Visit Buki kali ini bermanfaat dan menjadi berkah bagi kita semua. Jangan bosan membaca ya, teman-teman!

***

Restya Rahmaniar (Rere)
Penulis adalah Krucil Buki

bukuberkaki

Ini adalah semacam gerakan sosial. Layaknya kaki, maka pasti hubungannya dengan jalan-jalan. Jalan-jalannya dari panti ke panti. Nah, yang jalan-jalannya adalah bacaan gratis.

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.

Cerita Sebelumnya

PS: I Love Mom, dari Ibukota ke Kota Kembang

Cerita Berikutnya

Minggu Ceria Bersama SB Simatupang

Terbaru dari Blog

#RabuBacaBuku: Na Willa

Siapa bilang kalau cerita anak hanya bisa dinikmati oleh para anak kecil? Mengambil latar belakang Surabaya