/

Dari Tepuk Sederhana Membawa Kebahagiaan

6 menit membaca

Hari ini Buku Berkaki ada agenda visit berkolaborasi dengan komunitas KBSI (Komunitas Belajar Sejahterakan Indonesia) di daerah dekat stasiun Pasar Senen. Lokasi visit kali ini tepat berada di samping rel kereta api. Anak anak yang datang berumuran antara kelas 1 sampai kelas 6 SD dengan jumlah kurang lebih 15-20 orang.

Saat kami datang, anak anak sangat antusias membaca buku dongeng yang kami bawa dari perpustakaan Buki. Mungkin buku yang kami bawa memiliki warna dan bentuk yang menarik dan hal itu berhasil membuat anak anak antusias. Seperti biasa di setiap acara Buki, para krucils menemani anak anak untuk membaca buku bersama karena memang komunitas Buki ini bertujuan untuk meningkatkan keinginan anak anak membaca buku. Buku Berkaki, buku-buku inspiratif yang datang mengunjungi anak anak seolah buku buku tersebut memiliki kaki. Hal ini berhasil meningkatkan minat baca dibandingkan membawa anak anak ke perpustakaan yang akan menguras waktu, tenaga, atau mungkin materi di mana tidak semua anak akan mau pergi kesana.

Tema visit kali ini ialah pengenalan anggota tubuh bagian dalam dan luar beserta praktik langsung penggunakan P3K. Dan saya berkesempatan menjadi MC ditemani dengan Teh Ari untuk visit kali ini. Sangat menyenangkan!! 🙂

Dalam pembahasan ini dibagi menjadi 3 kelompok, setiap kelompok diberikan buku tentang kesehatan dengan pembahasan yang berbeda. Ada buku tentang panca indra, buku tentang alat alat pencernaan, dan juga rangka manusia. Penjelasan tersebut dibawakan langsung oleh para krucils. Krucils merupakan sebutan untuk anggota Buku Berkaki aktif yang secara sukarela membantu setiap acara Buki bahkan kepengurusan internalnya.

Setelah itu dari setiap kelompok, ada perwakilan anak untuk menjelaskan ulang di depan tentang buku yang sudah dibaca. Setiap kelompok memiliki pembahasan yang berbeda, sehingga setiap anak wajib mendengarkan temannya yang sedang menjelaskan di depan. Tidak lupa, sebagai bentuk apresiasi kepada anak yang sudah berani maju ke depan, kita berikan tepuk keren atau tepuk hebat. Gunanya apa? Menurutku apresiasi adalah hal yang penting dalam proses belajar, apresiasi bukan hanya dalam bentuk hadiah/makanan tapi apresiasi dari dalam hati.

Menyatakan hebat/keren/bagus pada anak yang sudah berani untuk jawab pertanyaan atau maju ke depan. Selain tepuk apresiasi (tepuk keren/tepuk hebat) ada juga tepuk diam, tepuk semangat dan tepuk lainnya. Siapa sangka dari tepukan sederhana ini berhasil membawa kebagiaan di dalamnya 😀

Tugas mendidik adalah mereka yang terdidik. Dan bagiku, ‘mendidik’ secara moril merupakan hal yang tidak kalah penting. Hal tersebut dapat membangun rasa percaya diri pada setiap anak, dengan harapan ke depannya anak tersebut tetap percaya diri untuk mau belajar apalagi percaya diri untuk memiliki cita cita tinggi dan mewujudkannya. Bukankah cita cita tinggi berhak dimiliki semua anak, bahkan anak pemulung sekalipun? bahkan anak pinggiran jalan sekalipun? bahkan anak yatim piatu sekalipun? Tuhan itu adil dan Tuhan menciptakan segala sesuatu yang ada pada manusia bukan tanpa maksud, tapi bisa digunakan secara maksimal untuk keberlangsungan hidup sendiri dan juga kebermanfaatan untuk sesama. Ah jadi manjang…. hihi yuk lanjut ke acara visit Bukinya.

Tidak hanya itu, selama acara juga diselingi games bersifat edukatif sebagai ice breaking yang mengundang gelak tawa baik dari anak anak ataupun para krucils lainnya. Tujuan acara ini selain meningkatkan minat baca dan membahas suatu materi namun ada yang tidak kalah penting dari itu semua, yaitu berbagi kebahagiaan, bukan hanya untuk anak-anak tapi siapun yang ada di sana. Alhamdulillah semua happy dan merasa terhibur 🙂

Diakhir acara, krucils yang lain mengajak anak-anak untuk terus mau membaca buku. Buki pun meminjamkan beberapa buku ke anak anak, lalu mereka di berikan challenge siapa yang banyak membaca buku dan berhasil membuat rangkumannya maka akan diberikan hadiah spesial dari Buki.  Buku tersebut diambil dari Perpustakaan Buki yang berada di Museum Kebangkitan Nasional. Dan nantinya, setiap satu bulan sekali buku-buku tersebut akan diambil dan ditukar dengan buku yang baru. Sebelumnya, krucils akan kroscek tema buku apa yang paling disukai anak-anak di sini agar buku tersebut benar-benar dibaca.

Sebagai penutup, salah satu anak disuruh ke depan untuk memimpin doa selesai belajar. Setelah itu pembagian snack dan hi five antara anak anak dan krucils yang lain. Tak lupa, di setiap visit pasti diakhiri dengan foto bersama. Panasnya Jakarta siang itu, suara yang mulai habis dikarenakan balapan dengan suara kereta di samping dan badan yang mulai lelah dari aktivitas seminggu terakhir yang cukup padat, semua terbayar melihat mata bahagia dari anak-anak yang datang. Dalam hati kecil terucap doa, semoga kelak kalian menjadi orang orang hebat, semoga usaha kecil yang tidak seberapa ini bisa bermanfaat untuk hidup kalian kelak. Aamiin.

Terimakasih Jakarta, untuk kesan mendalam di Minggu terakhir saya di sini. Terimakasih selalu memperlihat hal positif dibalik kepelikan dan problematika Ibukota 🙂

Jakarta. 25 Februari 2018 pukul 22.06  WIB

Ditulis di Metropole Coffe sambil mempersiapkan konsep dan metode untuk kelas inspirasi Bandung 3 hari mendatang. Doakan, kawan! Terimakasih, semoga menginspirasi 🙂

*

Postingan asli dari blog pribadi 

bukuberkaki

Ini adalah semacam gerakan sosial. Layaknya kaki, maka pasti hubungannya dengan jalan-jalan. Jalan-jalannya dari panti ke panti. Nah, yang jalan-jalannya adalah bacaan gratis.

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.

Cerita Sebelumnya

#RabuBacaBuku: Kisah Kota Kita

Cerita Berikutnya

Cerita Kami dari Pinggir Rel Kereta

Terbaru dari Blog

#RabuBacaBuku: Na Willa

Siapa bilang kalau cerita anak hanya bisa dinikmati oleh para anak kecil? Mengambil latar belakang Surabaya