/

Adik-adik di Tengah Pasar Kam

3 menit membaca

Jam analog pada telepon genggam menunjukan pukul 08.45 ketika ada bunyi tuing tuing tuing yang pertanda ada whatsapp masuk.

“Sudah di mana Om Mey? Dari Gramedia sudah sampe lokasi L”

Demikian text WhatsApp dari Siti, yang kebetulan hari itu, Sabtu 28 Maret 2015 hanya kami berdua Pengurus Buku Berkaki yang bisa hadir dalam #VisitBuki ke Rumah Singgah Al-Muanah di daerah Otista, Jakarta Timur. Kami harus berbagi ke beberapa tempat karena di waktu yang bersamaan, ada kegiatan Buku Untuk Indonesia dari Krucil lainnya. Saya langsung meminta sopir taksi untuk bergegas sampai tujuan.

Sampai di lokasi Rumah Singgah Al-Muanah, acara langsung dibuka dengan doa dan sambutan dari Gramedia Pustaka Utama yang sedang merayakan ulang tahunnya yang ke-41 tahun. Ini merupakan kunjungan dalam rangka ulang tahun dan berbagi buku dengan Buku Berkaki. Acara dilanjutkan dengan dongeng dan games berbahasa inggris. Anak-anak Rumah Singgah Al-Muanah tampak antusias dan gembira mengikuti dongeng dan games tersebut. Mereka berebutan menjawab setiap pertanyaan yang diajukan selain karena mereka tahu jawabannya ada hadiah yang mereka incar.

Setelah sesi dari Gramedia selesai, dilanjutkan oleh Buku Berkaki dengan “Dongeng Berdendang”. Dongeng berdendang adalah dongeng yang melibatkan anak-anak yang dibagi dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok akan diberikan satu kata kunci, yang bila kata kunci itu diucapkan oleh pendongeng maka kelompok tersebut harus menyanyikan jargon mereka dalam musik dangdut.

Gembira, tertawa, bahagia anak-anak mengikuti dongeng berdendang ini. Saling bersaing untuk menjadi kelompok yang terbaik dengan jargon terbaik dalam alunan musik khas tanah air, dangdut. Tujuan dongeng berdendang ini adalah belajar kekompakan, kreativitas dalam membuat jargon, teliti dan fokus dalam mendengar.

Games andalan Pa-Na-Da menjadi menutup keceriaan visit buki di Rumah Singgah Al-Muanah bersama Gramedia Pustaka Utama. Setelah foto bersama dan serah terima sumbangan buku oleh Gramedia, kami berdoa bersama. Seperti biasa anak-anak tak ingin keceriaan itu berakhir. Tapi kami berjanji akan mengunjungi mereka lagi diwaktu mendatang.

Berbagi itu tak harus menunggu punya uang banyak.

Berbagi itu tak harus dengan barang mewah.

Berbagi itu tak harus mahal.

Berbagi waktu, keceriaan dan kebahagiaan itu sudah cukup bahkan lebih dari cukup.

Terimakasih kepada Gramedia Pustaka Utama yang sudah memberikan bantuan buku dan Selamat Ulang Tahun tentunya dan makin jaya. Terimakasih buat Mbak Noniek yang sudah memberikan bantuan makan siang bagi anak-anak.

Sampai ketemu di visit buku selanjutnya. God bless!!! When a book walks, a dream works.

***

Meyer Makawekes
Penulis adalah Krucil yang sering memimpin sesi permainan setiap #VisitBuki

bukuberkaki

Ini adalah semacam gerakan sosial. Layaknya kaki, maka pasti hubungannya dengan jalan-jalan. Jalan-jalannya dari panti ke panti. Nah, yang jalan-jalannya adalah bacaan gratis.

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.

Cerita Sebelumnya

Hukuman Untuk Roker

Cerita Berikutnya

Tentang Buku “PS: I Love Mom”

Terbaru dari Blog

#RabuBacaBuku: Na Willa

Siapa bilang kalau cerita anak hanya bisa dinikmati oleh para anak kecil? Mengambil latar belakang Surabaya