/

Belajar Mendongeng

5 menit membaca

Karena hari ini Visit Buki bersama adik-adik Missil, bertepatan dengan peringatan hari dongeng. Setiap tanggal 20 Maret diperingati sebagai Hari Dongeng Sedunia. Jadi hari ini adik-adik akan belajar membuat ‘wayang’ yang akan digunakan sebagai properti untuk pertunjukkan dongeng nantinya. Oya ada yang berbeda dengan visit kita hari ini, kalau biasanya kita belajar di bawah kolong jembatan 3 hari ini kita akan belajar di aula RPTRA Darma suci.

Mengulas sedikit tentang tempat ini…

Ini adalah ruang terbuka ramah anak. Menurut saya fasilitas publik yang baru diresmikan oleh Pak Ahok pada tahun 2016 ini cukup menarik. Bagaimana tidak, dengan adanya tempat ini anak-anak punya tempat bermain, tempat mengekspresikan diri. Tempat yang saya sebut taman ini dilengkapi berbagai fasilitas pedukung seperti, lapangan sepak bola, ayunan dan berbagai sarana bermain yang lain, juga ada aula sebagi pusat kegiatan, ada toilet, ruang perpustakaan dengan beberapa koleksi bukunya, tempat sampah juga koperasi yang dikelola oleh ibu-ibu setempat. Tempat ini bersih dan tertata rapi, mungkin karena masih baru. Tapi semoga akan tetap bersih dan terjaga seperti ini ya.

Acara visit kali ini dimulai jam 1 siang. Kenapa siang? Karena pagi harinya adik-adik belajar bersama kakak-kakak dari Missil. Setelah berdoa dan berkenalan, selanjutnya adik-adik diajak untuk membaca buku bersama-sama, kemudian dilanjutkan dengan pembagian kelompok. Saya dan Kak kadek bertugas sebagai MC dadakan nih, hehe
Karena tema ita hari ini adalah Hari Dongeng, jadi pembagian kelompok pun kita lakukan dengan cara mendongeng. Secara spontan saya mengarang cerita tentang seorang anak perempuan yang bernama Putri yang sedang berjalan-jalan ke kebun binatang bersama keluarganya. Cara bermainnya cukup mudah, pertama kita semua (adik-adik dan kakak volunteer) membuat lingkaran besar. Kemudian secara spontan akan membentuk kelompok sesuai dengan jumlah binatang yang disebutkan oleh Putri, misal “Putri melihat 5 ekor gajah di kebun binatang” maka anak-anak harus membuat kelompok yan beranggotakan 5 orang. Adik-adik seru berlarian mencari kelompok, saling menarik dn bergandengan tangan. Hingga akhirnya terbentuklah 5 kelompok yang masing-masing beranggotakan 6-7 orang, yaitu kelompok Bunga, Bulan, Matahari, Pelangi, Cemara dan Bintang.

Setelah itu, masing-masing kelomok akan duduk melingkar dan tentu harus membuat yel-yel kelompok ya. Kemudian dibagikan 1 buku cerita kepada masing-masing kelompok beserta perlengkapan membuat wayang, seperti kerTas, stik es cream, lem, mata-mata bonekah, gunting, crayon, sidol warna dll. Masing-masing kelompok harus membuat wayang tokoh yang ada di cerita tersebut yang kemudian nantinya akan dipentaskan di depan teman-teman yang lain.

Setelah 45 menit berlangsung, masing-masing kelompok telah menyelesaikan wayang dan siap mementaskan dongengnya di panggung secara bergantian.
Berbagai ceritapun mereka tampilkan, ekspresi lucu dan polos saat mendongeng membuat kita yang menyaksikan turut bergembira. Ah rasanya bukan cuman anak-anak ya yang gemar mendengarkan dongeng, bahkan kita yang sudah dewasapun tetap menyukainya.

Kelima kelompok telah menampilkan dongeng dengan sangat bagus, dan kelompok cemara dengan cerita Tmun Mas adalah kelompok dengan penampilan yang terbaik. Horeee!
Acara kemudian dilanjutkan dengan kuis dan games, adik-adik antusias untuk menjawab kuisnya dan bahkan sampai berebutan. Wah sudah sore tapi masih semangat semuanya! Kemudian acara ditutup dengan membaca doa bersama, pembagian snack dan tidak lupa berfoto bersama wayang kesayangan kita hari ini.

Ah, semoga hari ini menyenangkan ya adik-adik, semoga bisa menumbuhkan kecintaan pada buku dan makin gemar membaca. Meskipun dunia kita sekarang serba mudah, tinggal kilk di genggaman dan semua sudah bisa kita dapatkan, tapi satu yang perlu tetap diingat, buku adalah jendela dunia. Dari buku kita bisa tau apapun, bisa menjelajah dunia dan bisa melakukan banyak hal lainnya. Jadi jangan malas membaca buku ya!

Selamat hari dongeng. Tidak ada kata terlalu tua untuk mendengarkan dongeng kok! Karena banyak hal baik yang bisa kita dapat dari mendongeng dan mendengarkan dongeng, jadi yuk kita (belajar) mendongeng!

Rosalia Riski

Penulis adalah Krucil Buki yang gemar dan rajin ikut kegiatan Buki meski harus naik KRL dari Bogor.

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.

Cerita Sebelumnya

Cerita Kami dari Pinggir Rel Kereta

Cerita Berikutnya

Serunya Visit Buki di Hari Kartini

Terbaru dari Blog

#RabuBacaBuku: Na Willa

Siapa bilang kalau cerita anak hanya bisa dinikmati oleh para anak kecil? Mengambil latar belakang Surabaya