/

Sudah Makan Dengan Gizi Seimbangkah Hari Ini?

5 menit membaca

Ada yang berbeda di Museum Kebangkitan Nasional hari itu, Sabtu, 27 Februari 2016. Deretan buah warna-warni memenuhi meja di pojok aula. Ada buah apel yang kaya antioksidan, jeruk bervitamin C serta pisang yang tinggi kalium. Sudut lainnya juga tak sama. Sejumlah kakak sedang merampungkan panggung boneka, sedang di sampingnya ibu-bapak berjas putih sedang menyiapkan stetoskop, alat antropometris dan semacam formulir yang bertumpuk-tumpuk. Di sisi berbeda, beberapa anak bersolek dengan cantiknya, dibantu bunda mereka tentu saja. Dikenakannya baju apok, kebaya khas yang penuh dengan pernik dan ornamen cantik. Diikatkan pula sampur, selendang panjang warna-warni yang dibebatkan di pinggang mereka.

Perpustakaan Buku Berkaki juga berubah hari itu. Terlihat sejumlah krucil mengusung rak kecil, beberapa tumpuk buku dengan tema spesifik tentang gizi dan kesehatan serta karpet gulung dari perpustakaan ke sudut aula. Krucil yang lain sibuk merangkai beberapa carik kertas warna warni bertuliskan ‘pojok baca’, hmm.. sepertinya kegiatan baca-membaca buku sedang dipindahkan!

Dua petugas museum juga terlihat membantu persiapan acara besar hari itu. Mereka membantu pemasangan bentangan kain backdrop di panggung aula yang bertuliskan “Gizi Anak Nusantara”. Yaps.. hari itu sebenarnya merupakan peringatan Hari Gizi Nasional pertama yang diselenggarakan di Museum Kebangkitan Nasional, atas kerjasama Buku Berkaki dengan Yayasan Belantara Budaya serta Komunitas Menebar Gizi.

Pojok baca
Suasana Pojok Baca di Hari Gizi

Sambil menunggu acara dimulai, adik-adik sibuk memilih berbagai buku di pojok baca. Mereka membaca dengan asyiknya. Sebagian lagi dengan tekun mewarnai gambar aneka buah-buahan. Beberapa tenggelam dalam permainan seru ‘tebak piring makananmu’ yang mengajak adik-adik agar tahu lebih dekat tentang apa itu gizi seimbang dalam satu porsi makan.

Acara dibuka dengan persembahan musik dari adik-adik Violin Nusantara. Suara angklung dan alat musik modern lainnya berpadu merdu bersama alunan lagu mereka. Skedul utama diisi oleh Kak Aim, ahli gizi yang merupakan pengajar muda dari Gizi UPN Veteran, Jakarta. Kak Aim memaparkan mengenai pentingnya gizi seimbang demi tubuh yang sehat dan otak yang cerdas. Tidak hanya adik-adik, para bunda pun antusias mengikuti penjelasan penting ini.

Agenda berlanjut dengan tampilnya adik-adik yang tadi sudah bersolek cantik dengan flashmob tarian tradisional. Lenggokan khas jaipongan menghipnotis aula dengan dahsyatnya. Seusai persembahan tari, kakak-kakak dari Nutrishow bersama Kak Ale lanjut mementaskan dongeng seru tentang pentingnya memilih jajanan yang baik serta keharusan menjaga kebersihan dengan mencuci tangan yang membuat adik-adik terpana gembira. Selama acara terlaksana, adik-adik juga bisa memeriksakan kesehatan bersama bunda mereka di pusat pemeriksaan kesehatan dari RS Siloam bersama ibu dan bapak dokter yang baik. Jadi adik-adik tidak perlu takut disuntik!

Baca juga:
Main-main ala Sains
Yuk Belajar Bahasa Ibu Lagi
Terbentur di Jambore Relawan

Waktu beranjak siang dan agenda pun ditutup dengan makan buah bersama-sama. Hal ini dilakukan untuk mengingatkan adik-adik serta bundanya mengenai pentingnya mengkonsumsi buah-buahan, karena dari warna-warni buah inilah kita bisa mendapatkan berbagai vitamin dan mineral yang tentunya sangat bermanfaat untuk kesehatan.

Sekelumit pesan yang ingin disampaikan pada agenda hari itu memang terpusat pada pentingnya makanan yang baik dan bergizi. Menggunakan momentum dari Hari Gizi Nasional, diharapkan kita bisa saling mengingatkan kembali mengenai pesan-pesan gizi seimbang. Sebuah pepatah bijak mengatakan, “you are what you eat”. Jika kita mengkonsumsi makanan yang baik, maka tubuh kita pun akan baik alias sehat.

Jadi sudah makan dengan gizi seimbangkah hari ini?

Yulaika Widhiastuti

Pengurus Buki yang bertugas menyusun kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan Buki, baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.

Cerita Sebelumnya

Bangun Taman Baca di Sindanglaya

Cerita Berikutnya

Kelas Krucil: Momen Membahagiakan Diri Sendiri

Terbaru dari Blog

#RabuBacaBuku: Na Willa

Siapa bilang kalau cerita anak hanya bisa dinikmati oleh para anak kecil? Mengambil latar belakang Surabaya